Kunjungan malaikat jalan
Malam itu suasana kota bogor aga di selimuti kabut tipis yang tersorot lampu jalan dan lampu kendaraan yang lalu lalang. Seperti tidak pernah tidur kota ini , sampai malam pun masih banyak kendaraan dan orang-orang yang datang dan pergi.
Foto hanya Ilustrasi
Malam itu suasana kota bogor aga di selimuti kabut tipis yang tersorot lampu jalan dan lampu kendaraan yang lalu lalang. Seperti tidak pernah tidur kota ini , sampai malam pun masih banyak kendaraan dan orang-orang yang datang dan pergi.
Saat itu di pinggiran dekat stasiun kereta api , banyak anak
muda yang sedang melakukan berbagai macam kegiatan , seperti bermain skateboard
, sepatu roda ataupun sekedar duduk dan mengobrol.Tawa canda menghiasi malam
itu ,sampai melupakan begitu dinginnya cuaca bogor di malam hari.
Aku saat itu ditemani segelas kopi hitam dan roko satu
batang,agar tubuhku sedikit hangat.Aku dan teman-teman mengobrol santai saling
melempar gurauan,sampai ada sekelompok anak datang menghampiri ,mereka masih
suci ,wajah mereka masih lugu.Mereka tiba-tiba datang dan ikut bergabung
bersama,Aku dan teman merasa bingung dikarenakan kedatangan malaikat kecil
tanpa sayap yang tiba-tiba menghampiri.
Aku bertanya pada mereka “Kenapa kamu ada disini ? Asal kamu dari mana ?”
Salah satu dari mereka menjawab ,”Aku tinggal disini , aku dari jakarta , tapi sebenarnya aku dari Jawa”Aku bertanya lagi,“Lalu , kenapa kamu bisa ada disini ? apa yang kamu lakukan disini ?”
Dia menjawab , “Aku memang tinggal disini , Setiap hari aku ngamen di wilayah stasiun Bogor”Aku bertanya lagi,“Penghasilan satu hari berapa ?”
Dia menjawab , “Satu hari penghasilan paling besar 20 ribu , paling kecil 5 ribu”Aku bertanya lagi,“Cukup untuk makan sehari ? Jika uang kamu ga cukup untuk makan bagaimana ?”
Dia menjawab , “Itu cukup untuk makan satu hari , jika tidak ada uang aku minta ke warung nasi ,beruntung yang punya warung nasi baik”
Sesudah aku mengobrol ringan , aku bertanya siapa namanya ,
dia menjawab , namanya adalah Fahmi ,umurnya 13 tahun.Dia bersama ke 3 temannya
yang lain melanjutkan pembicaraan dengan aku dan teman-teman.
Teman-temanku begitu antusias ,melayangkan berbagai macam
pertanyaan yang masih membuat mereka heran akan keberadaan anak-anak itu di
jalanan.Salah satu teman ku bertanya “Kamu punya orang tua ? Kamu ga
merasa rindu kepada mereka"
Fahmi menjawab “Aku punya orang tua , tetapi aku kabur dari
rumah karena orang tua ku galak, dan aku sudah tidak tahan ,lalu aku pergi
tanpa tujuan dan akhirnya berada disini”
Di saat kita sedang mengobrol , datang malaikat lain yang
begitu kecil , umurnya masih 6 tahun.Tubuh mungilnya berbanding jauh dengan apa
yang di ucapkan nya , kosakata bahasa anak itu begitu berwarna , dan cenderung
ke percakapan orang dewasa.Sepertinya faktor lingkungan lah yang membentuk dia
seperti itu.
Dia anak yang energik , dia berlarian kesana kemari ,
terkadang dia meminjam papan skateboard untuk dia mainkan.Sungguh anak itu lihai
dalam memainkan papan skateboard,aku sangat senang melihat anak-anak itu
tertawa dan bermain ,seakan akan mereka melupakan semua keadaan yang mereka
alami.
Aku berkenalan dengan anak mungil itu , namanya adalah Jordan
Michael ,nama yang tak asing bagiku ,seperti nama pemain basket Amerika yang
terkenal itu , Jordan Michael .Aku tak tahu dari mana dia mendapatkan nama unik
itu.
Aku bertanya kepada Michael , “Michael ,kenapa kamu ada disini ?”Dia menjawab “Aku disini ngamen ,bersama teman-teman ku”“Lalu kalo mau tidur dimana?”Dia menjawab “Ya disini , di jalan ini aku tidur bersama teman-teman ku”
Sungguh aku terpaku mendengar kata itu terlontar dari mulut
mungil nya.Anak umur 6 tahun sudah berada di lingkungan yang tidak pantas untuk
pertumbuhan mereka.Seharusnya mereka tidak mengalami begitu pahitnya
hidup.Kemana orang tua mereka yang harusnya selalu menjaga nya ?? Bukan kah
seorang anak adalah titipan dari Tuhan ??
0 komentar:
Posting Komentar