Jumat, 08 November 2013

Malaikat Jalan

Kunjungan malaikat jalan
Foto hanya Ilustrasi

Malam itu suasana kota bogor aga di selimuti kabut tipis yang tersorot lampu jalan dan lampu kendaraan yang lalu lalang. Seperti tidak pernah tidur kota ini , sampai malam pun masih banyak kendaraan dan orang-orang yang datang dan pergi.

Saat itu di pinggiran dekat stasiun kereta api , banyak anak muda yang sedang melakukan berbagai macam kegiatan , seperti bermain skateboard , sepatu roda ataupun sekedar duduk dan mengobrol.Tawa canda menghiasi malam itu ,sampai melupakan begitu dinginnya cuaca bogor di malam hari.

Aku saat itu ditemani segelas kopi hitam dan roko satu batang,agar tubuhku sedikit hangat.Aku dan teman-teman mengobrol santai saling melempar gurauan,sampai ada sekelompok anak datang menghampiri ,mereka masih suci ,wajah mereka masih lugu.Mereka tiba-tiba datang dan ikut bergabung bersama,Aku dan teman merasa bingung dikarenakan kedatangan malaikat kecil tanpa sayap yang tiba-tiba menghampiri.

Aku bertanya pada mereka “Kenapa kamu ada disini ? Asal kamu dari mana ?”

Salah satu dari mereka menjawab ,”Aku tinggal disini , aku dari jakarta , tapi sebenarnya aku dari Jawa”Aku bertanya lagi,“Lalu , kenapa kamu bisa ada disini ? apa yang kamu lakukan disini ?”
Dia menjawab , “Aku memang tinggal disini , Setiap hari aku ngamen di wilayah stasiun  Bogor”Aku bertanya lagi,“Penghasilan satu hari berapa ?”
Dia menjawab , “Satu hari penghasilan paling besar 20 ribu , paling kecil 5 ribu”Aku bertanya lagi,“Cukup untuk makan sehari ? Jika uang kamu ga cukup untuk makan bagaimana ?”
Dia menjawab , “Itu cukup untuk makan satu hari , jika tidak ada uang aku minta ke warung nasi ,beruntung yang punya warung nasi baik”

Sesudah aku mengobrol ringan , aku bertanya siapa namanya , dia menjawab , namanya adalah Fahmi ,umurnya 13 tahun.Dia bersama ke 3 temannya yang lain melanjutkan pembicaraan dengan aku dan teman-teman.

Teman-temanku begitu antusias ,melayangkan berbagai macam pertanyaan yang masih membuat mereka heran akan keberadaan anak-anak itu di jalanan.Salah satu teman ku bertanya “Kamu punya orang tua ? Kamu ga merasa rindu kepada mereka"

Fahmi menjawab “Aku punya orang tua , tetapi aku kabur dari rumah karena orang tua ku galak, dan aku sudah tidak tahan ,lalu aku pergi tanpa tujuan dan akhirnya berada disini”

Di saat kita sedang mengobrol , datang malaikat lain yang begitu kecil , umurnya masih 6 tahun.Tubuh mungilnya berbanding jauh dengan apa yang di ucapkan nya , kosakata bahasa anak itu begitu berwarna , dan cenderung ke percakapan orang dewasa.Sepertinya faktor lingkungan lah yang membentuk dia seperti itu.

Dia anak yang energik , dia berlarian kesana kemari , terkadang dia meminjam papan skateboard untuk dia mainkan.Sungguh anak itu lihai dalam memainkan papan skateboard,aku sangat senang melihat anak-anak itu tertawa dan bermain ,seakan akan mereka melupakan semua keadaan yang mereka alami.

Aku berkenalan dengan anak mungil itu , namanya adalah Jordan Michael ,nama yang tak asing bagiku ,seperti nama pemain basket Amerika yang terkenal itu , Jordan Michael .Aku tak tahu dari mana dia mendapatkan nama unik itu.

Aku bertanya kepada Michael , “Michael ,kenapa kamu ada disini ?”Dia menjawab “Aku disini ngamen ,bersama teman-teman ku”“Lalu kalo mau tidur dimana?”Dia menjawab “Ya disini , di jalan ini aku tidur bersama teman-teman ku”

Sungguh aku terpaku mendengar kata itu terlontar dari mulut mungil nya.Anak umur 6 tahun sudah berada di lingkungan yang tidak pantas untuk pertumbuhan mereka.Seharusnya mereka tidak mengalami begitu pahitnya hidup.Kemana orang tua mereka yang harusnya selalu menjaga nya ?? Bukan kah seorang anak adalah titipan dari Tuhan ??

0 komentar:

Posting Komentar